6 Efek Samping Akupuntur yang Perlu Anda Ketahui

Akupuntur pertama kali dikenal masyarakat sebelum mereka mengenal fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit. Akupunktur adalah salah satu bentuk pengobatan alternatif yang berasal dari negeri tirai bambu dengan jarum, listrik, dan laser. Apakah ada efek samping akupuntur bagi kesehatan? Kita simak selengkapnya!

Apa Itu Akupuntur?

Akupuntur merupakan teknik pengobatan tradisional yang berasal dari China, ditujukan untuk meningkatkan kesehatan secara alami. Jarum akupuntur biasanya sangat tipis dan ditempatkan di bagian tubuh tertentu yang biasa disebut titik akupuntur. Di Indonesia, terapis untuk pengobatan ini disebut ahli akupuntur 

Pengobatan akupuntur di Indonesia sendiri sudah memiliki izin secara resmi dari Kementerian Kesehatan yang terdapat pada Peraturan Menteri Kesehatan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2018 tentang Kewenangan dan Pelaksanaan Praktek Akupuntur.

6 Efek Samping Akupuntur yang Perlu Anda Ketahui 

Terapi akupuntur sangat berbahaya, hanya jika dilakukan oleh orang yang tidak memiliki lisensi atau sertifikasi resmi untuk melakukan praktek pengobatan ini. Namun, Anda harus menyadari potensi efek samping akupuntur, meskipun dilakukan oleh seorang profesional sekalipun, seperti berikut ini:

1. Munculnya Memar pada Kulit

Memar adalah efek samping akupuntur yang terjadi ketika jarum mengiritasi pembuluh darah (kapiler) di dekat permukaan kulit dan pecah. Saat pembuluh darah ini pecah, sel darah merah bocor keluar, akhirnya menghasilkan bintik “hitam dan biru” atau “ungu kemerahan”. Untuk menghilangkannya, bisa dikompres dengan air dingin/es.

2. Nyeri pada Area Otot

Nyeri otot dapat terjadi akibat terapi ini, akan lebih parah jika sebelumnya Anda melakukan olahraga berat, memiliki kondisi medis, pasca operasi, atau cedera. Selain itu, tekanan yang berlebih, iritasi pada kulit yang meradang, serta teknik yang tidak benar juga akan menimbulkan rasa nyeri.

3. Kepala Pusing

Hal ini dapat disebabkan oleh rasa takut akan akupuntur, posisi tubuh atau kepala yang tidak tepat, dan efek samping perdarahan (hemofobia). Untuk mengurangi risiko ini, Anda harus tetap terhidrasi atau bisa juga mendinginkan ruangan terlebih dahulu, dan melakukan akupuntur dalam kondisi berbaring.

4. Terjadi Pendarahan

Hal ini karena fungsi sistem saraf simpatik ditingkatkan dan respon fight-or-flight diaktifkan. Faktor lainnya yang menjadi efek samping akupuntur biasanya terkait dengan perubahan neurobiologis oleh sinyal saraf. 

Saat jarum ditusukkan ke dalam kulit, sinyal saraf yang dikirim ke otak dapat menyebabkan perbedaan dalam produksi katekolamin dan peptida, yang dapat menimbulkan kecemasan pada beberapa penerima akupuntur.

5. Terjadi Infeksi

Sebagian besar infeksi disebabkan oleh penggunaan jarum suntik yang tidak tepat dan kebersihan lingkungan yang buruk. Oleh karena itu, penting untuk mensterilkan jarum serta menjaga kebersihan ruang untuk praktek akupuntur.

6. Menyebabkan Kecemasan dan Depresi

Meskipun terapi ini membantu Anda rileks, berhati-hatilah karena akupuntur sebenarnya juga dapat menyebabkan depresi ringan dan kecemasan jangka panjang juga.

Ini karena ahli akupunktur non-profesional memasukkan jarum ke leher, tetapi jarum tidak mencapai titik saraf target, sehingga aliran darah dari leher ke kepala terhenti. Sangat berbahaya, bukan?

Sudah Tahu Apa Saja Efek Samping Akupuntur?

Efek samping akupuntur biasanya relatif ringan, seperti nyeri, pendarahan, dan memar, yang terjadi di tempat tusukan tersebut. Risiko akupunktur yang cukup membahayakan biasanya disebabkan oleh terapis yang tidak kompeten, tidak bersertifikat, atau tidak terlatih secara formal.

Jadi, selalu pilihlah ahli akupuntur terpercaya di klinik yang terpercaya seperti Klinik Akupuntur Efje Klinik bersama ahli akupuntur bersertifikasi, yakni Dr. Freddy Julianto, Sp.Ak, MM. Karena memiliki layanan medis yang komprehensif untuk mencapai kesehatan pasien yang sempurna.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *