5 Efek Samping Akupuntur yang Umumnya Sering Terjadi

Akupuntur merupakan praktik pengobatan dari China yang masih menggunakan cara tradisional. Di mana nantinya bagian tubuh Anda akan ditusuk menggunakan jarum. Dalam prosesnya, ada beberapa efek samping akupuntur yang dapat terjadi. Apa sajakah itu? Simak di sini!

5 Efek Samping Akupuntur untuk Penggunanya

Meskipun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun nyatanya akupuntur dapat menyebabkan efek samping tertentu. Adapun efek samping yang disebabkan oleh akupuntur, antara lain sebagai berikut:

1. Membuat Lelah

Secara umum, akupuntur dipercaya dapat meningkatkan energi tubuh. Akan tetapi, melakukan akupuntur juga dapat membuat seseorang menjadi kelelahan. Hal tersebut terjadi karena metode yang digunakan harus dengan menusuk titik saraf tubuh, apalagi jika terapis melakukannya tidak tepat sasaran.

Berdasarkan riset yang dilakukan Scientific Reports, akupuntur dapat memberikan efek samping yang berupa kelelahan dan pusing. Oleh sebab itu, seseorang yang habis melakukan terapi akupuntur dianjurkan untuk istirahat dan tidur lebih awal. Dengan demikian, tubuh akan pulih dan segar kembali.

2. Infeksi

Selain memberikan manfaat, akupuntur juga dapat mendatangkan bahaya terkait risiko infeksi tubuh. Biasanya, infeksi dapat terjadi karena tempat akupuntur memiliki higienitas cukup rendah.

Bisa saja jarum yang digunakan untuk akupuntur ternyata tidak steril. Adapun kondisi yang lebih berat, sehingga akan menyebabkan tetanus. Namun, risiko infeksi dapat diminimalisir jika klinik akupuntur melakukannya secara hati-hati. Selain itu, semua alat yang dilakukan sudah higienis dan steril.

3. Pendarahan

Akupuntur cenderung menggunakan jarum sebagai basis alat pengobatannya, sehingga orang yang menerima pengobatan ini bisa mengalami pendarahan. Apalagi jika terapis yang melakukannya tidak terlalu paham dan tidak memiliki izin praktik akupuntur.

Setiap orang yang akan melakukan akupuntur harus paham bahwa kulit ditusuk otomatis keluar darah. Oleh sebab itu, pastikan bahwa Anda baik-baik saja dengan fakta tersebut. Selain itu, jika Anda memiliki riwayat konsumsi obat pengencer darah, maka sebaiknya jangan melakukan akupuntur.

Jika pendarahan terjadi, maka luka harus segera dibersihkan. Kemudian alat akupuntur perlu disterilkan secara cepat. Jika sterilisasi peralatan kurang maksimal, maka efek samping akupuntur dapat berupa infeksi yang serius.

4. Meninggalkan Memar

Tusukan jarum akan mengakibatkan rasa sakit pada sekitarnya, sehingga dapat meninggalkan memar. Namun, Anda tidak perlu khawatir tentang masalah ini, sebab memar hanya sebagian reaksi sesaat dari tusukan jarum akupuntur.

Memar dapat muncul karena pembuluh darah yang berjarak dekat dengan permukaan kulit rusak akibat tusukan jarum. Dengan demikian, nantinya darah akan merembes keluar dan meninggalkan bercak warna biru gelap. Jika Anda mengalami memar, sebaiknya kompres dengan menggunakan air dan lap hangat.

5. Sakit Otot

Stimulasi otot yang rusak akan membuat nyeri otot yang berkelanjutan. Penyebabnya dapat berasal dari faktor tertentu, mulai dari olahraga intens, pasca operasi, kondisi medis, dan cedera. Akupuntur yang salah dan tekanan berlebihan dapat merangsang otot untuk sakit atau bahkan mati rasa.

Meskipun begitu ada yang menganggap mati rasa cukup menyenangkan, karena dapat melepaskan beta endorfin dan enkefalin sebentar. Ketika jarum menusuk tubuh, maka aliran darah akan berubah. Di sisi lain, mati rasa juga dapat terjadi karena reaksinya terhadap stimulasi saraf melalui akupuntur. 

Lakukan Akupuntur di Klinik Terpercaya!

Melihat efek samping akupuntur di atas, tentu membuat Anda cemas akan bahaya penggunaannya. Namun, tidak perlu khawatir, sebab Efje Klinik hadir sebagai tenaga ahli akupuntur yang terpercaya. Selain alat akupuntur yang steril dan higienis, klinik ini menyediakan terapis profesional, yakni Dr. Freddy Julianto, Sp.Ak, MM.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *