Whatsapp : 0815 1425 9997
Kenali 7 Bahaya Terapi Akupuntur Bagi Kesehatan
Akupunktur telah terbukti memberikan manfaat bagi kesehatan secara umum. Namun, seperti halnya dengan metode pengobatan lainnya, terapi tradisional ini juga dapat memiliki efek samping yang berpotensi merugikan. Mari kita simak apa saja bahaya terapi akupuntur menurut medis pada artikel berikut ini!
7 Bahaya Terapi Akupuntur Bagi Kesehatan
Di balik manfaatnya, akupunktur juga dapat menyebabkan efek samping dan cukup bahaya. Berikut ini adalah beberapa bahaya terapi akupunktur yang mungkin terjadi:
1. Peningkatan Gejala Penyakit
Beberapa orang mungkin mengalami peningkatan gejala penyakit yang mereka derita setelah menjalani akupunktur. Ada yang meyakini bahwa ini merupakan tanda bahwa proses penyembuhan sedang berlangsung. Jika gejala yang dirasakan justru semakin parah, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
2. Rasa Kelelahan
Beberapa orang mungkin merasa lelah setelah menjalani terapi akupunktur. Namun, ini termasuk efek samping yang ringan. Dengan cukup istirahat dan mandi air hangat, biasanya rasa kelelahan tersebut akan hilang dan Anda akan merasa lebih segar.
3. Risiko Infeksi
Salah satu bahaya terapi akupuntur yang terjadi adalah risiko infeksi. Infeksi biasanya terjadi jika tindakan akupuntur dilakukan di tempat dengan kebersihan yang rendah. Hal ini disebabkan oleh penggunaan jarum akupunktur yang tidak steril.
Dalam kasus yang lebih serius, terjadilah risiko terkena tetanus. Namun, saat ini risiko infeksi akibat akupunktur sudah jauh lebih rendah, karena tindakan tersebut dilakukan dengan sangat hati-hati dan dalam kondisi steril serta higienis.
4. Sensasi Rasa Sakit atau Nyeri
Walaupun jarum akupunktur memiliki ukuran yang sangat kecil, tetap ada kemungkinan timbulnya sensasi rasa sakit atau nyeri. Sensasi ini umumnya dirasakan di area tusukan jarum atau di sekitarnya. Efek samping dari akupuntur ini tidak begitu berat dan biasanya rasa sakitnya akan hilang dalam kurun waktu 24 jam.
5. Munculnya Memar
Memar atau hematoma adalah kondisi di mana darah mengumpul di bawah kulit akibat pecahnya pembuluh darah di area tersebut. Keluhan ini dapat muncul setelah menjalani terapi akupunktur.
Sebuah penelitian di Swedia menunjukkan bahwa 11 dari 29 pasien yang menjalani terapi akupunktur mengalami memar ringan. Namun, penting untuk diketahui bahwa memar bukanlah efek samping yang serius dari terapi akupunktur. Biasanya, memar akan hilang dalam beberapa hari.
6. Kedutan pada Otot
Selama terapi akupunktur, seseorang dapat mengalami kedutan tak sadar pada otot tertentu. Kedutan ini berbeda dengan kejang dan biasanya dirasakan saat jarum dimasukkan ke otot tersebut. Jika Anda merasa terganggu dengan kondisi ini, segera beritahu terapis atau praktisi akupunktur yang sedang melakukan terapi.
7. Cedera Organ atau Saraf
Salah satu bahaya terapi akupunktur adalah cedera pada organ atau saraf di sekitar titik tusukan. Beberapa studi melaporkan adanya masalah pada saraf dan gangguan jaringan tubuh setelah menjalani terapi akupunktur.
Sudah Tahu Apa Saja Bahaya Terapi Akupuntur?
Berbagai bahaya terapi akupunktur yang disebutkan di atas biasanya terjadi jika terapi dilakukan oleh non-profesional. Oleh karena itu, untuk mencegahnya, disarankan untuk menjalani terapi di klinik akupuntur yang memiliki tenaga medis berpengalaman, seperti Efje Klinik bersama pakar akupuntur Dr. Freddy Julianto, Sp.Ak, MM.
Kami memiliki klinik akupuntur medik yang berkualitas di daerah Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Depok. Klinik kami juga diakui oleh standar medis dunia yang ditetapkan oleh World Health Organization atau WHO.
Ribuan orang telah merasakan dan membuktikan manfaatnya. Tidak ada biaya administrasi dan konsultasi gratis, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Hubungi kami sekarang dan dapatkan penawaran promosi yang sedang berlangsung!